Friday, June 24, 2016

MENJAWAB FITNAH WAHABI – SALAFY TENTANG KITAB MAULID NABI BARZANJI/DIBA


barzanji
Sudah bukan rahasia lagi bahwa para pengikut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab telah melakukan banyak propaganda terhadap umat islam lainnya utamanya kaum Aswaja dalam berbagai bentuk, mulai dari mentahrif, mentadlis beberapa kitab ulama Sunni, mengklaim beberapa Imam telah “taubat” dan telah mengikuti manhaj mereka, berusaha membenturkan antara pengikut madzhab dengan imam madzhab mereka, dan yang tidak kalah keji berusaha untuk menuduh pengikut madzhab serta Asyairoh dan Maturidiyyah telah menyimpang dan merupakan “Syiah”, Syiah yang merupakan firqoh Islam generasi awal yang muncul berbarengan dengan Khawarij, Khawarij sendiri adalah sekte yang muncul juga dari tempat faham Wahaby lahir.

Salah satu bentuk propaganda adalah menuduh kitab al-Barzanji sebagai kitabnya Syi’ah, kitab al-Barzanji ini adalah sebuah kitab yang berisi pujian-pujian sebagai bentuk rasa mahabbah kepad Nabi, biasanya dibaca malam jum’at atau malam-malam yang lain dan tergantung kultur setempat dan dibeberapa daerah sering disebut Maulid atau Muludan, sesungguhnya tidak hanya al-Barzanji saja satu-satunya yang menjadi bacaan rutin banyak kitab-kitab yang sama yang lain, namun rupanya kitab al-barzanji ini yang paling banyak di baca sebagaimana diungkang oleh Syekh Abdul Hayyi al-Kattani dalam kitab al-Ta’lif al-Maulidiyyah.
Al-Barzanji sebagaimana diungkapkan oleh Habib Sholeh bin Idrus al-Habsyi serta oleh Syaikh Abdul Hayyi al-Kattani ditulis oleh Sayyid Ja’far bin Abdul Karim al-Barzanji al-Husaini al-Madany, beliau adalah seorang ulama besar Syafi’iyyah, bertarekat Qodiriyyah dan pernah menjadi mufti di Madinah pada zaman Bani Usmaniyyah berkuasa, dalam hal ini Habib Sholeh mengatakan:
لأن مؤلفه السيد جعفرالبرزنجي اكبر شحصيات ذلك العصر في التشريع الشيعي وهذا خطأ مبين لأنه من أهل السنة والجماعة مفتى الشافعية , ولد بالمدينة المنورة واخذ عن والده والشيخ محمد حيوة السندي واجازه السيد مصطفى البكري …….
Maksudnya beliau Sayyid Ja’far al-Barzanji bukanlah seorang pembesar Syi’ah, karena beliau adalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan merupakan mufti Syafi’iyyah, lahir di Madinah berguru kepada Syaikh Hayat al-Sindhi dan mendapat Ijazah dari Sayyid Musthofa al-Bakri.”
Beliau Sayyid Ja’far wafat pada tahun 1177 H, beliau adalah termasuk ulama yang kreatif menulis diantaranya adalah “al-Barr al’Ajil” yang mendapat persetujuan dari Syaikh Muhammad Ghofil, “Fath al-Rahman” yang mendapat persetujuan Sayyid Ramadhan, terkhusus masalah maulid karya beliau adalah ‘Aqd al-Jauhar fii Maulid al-Naby al-Azhar”, sejarah kitab kemudian diberikan syarah oleh beberapa ulama setelahnya dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa,diantaranya oleh Sayyid Ja’far bin Ismail al-Barzanji al-Madany berupa “al-Kaukab al-Anwar ‘Alaa ‘Aqd al-Jauhar fii Maulid al-Naby al-Azhar”, yang ditulis 1279 H, kemudian seorang ulama Malikiyyah dari Mesir yaitu Syaikh Muhammad bin Ahmad ‘Alisy al-Maliki al-Azhary dengan judul kitab “Al Qoul al-Munjy ‘Alaa Maulid al-Barzanjy”, kitab yang disusun oleh Sayyid Ja’far yang awal kemudian di jadikan dalam bentuk susunan nadzam oleh salah seorang keturunanya yaitu Sayyid Zainal Abidin bin Mohammad al-Hadi bin Zainal Abidin bin Ja’far al-Barzanjy.
Kitab terakhir tersebut akhirnya ditulis dan di beri syarakh oleh ulama Nusantara (Indonesia, Malaysia, Pattani, Tumasik) yaitu Syaikh Muhammad Nury al-Jawy (dalam literature arab pengarang di daerah Nusantara sering disebut al-Jawy), dalam hal ini Syaikh Muhammad Nury al-Jawy merekamnya dalam sebuat tulisan berikut :
ولنا سند عجيب متصل بمولد البرزنجي من داعي سليل شيخنا عالم المدينة المنورة الشهاب احمد بن اسماعيل ابن زين العابدين بن محمد الهادي بن زين العابدين ابن السيد الجعفر البرزنجي مسلسلا بالأباء عن ابيه زين العابدين عن ابيه محمد الهادي عن ابيه زين العابدين عن ابيه مؤلفه وبهذا السند اروي نظمة المذكور السيد زين العابدين و اروي شرحه الكوكب الأنوار عن شيخنا بدر الحجاز السيد حسين بن محمد بن حسين الحبشي الباعلوي المكي عن مؤلفه السيد جعفر البرزنجي المتوفى بالمدينة المنورة عام 1317ه.
Berdasarkan hal tersebut sungguh salah apabila tuduhan selama ini bahwa kitab al-Barzanji merupakan kitab dari sekte Syi’ah, dan penuduhan itu hanyalah propaganda murahan dari para salafiyyun yang sama2 saling benci.
Sumber: Abdul Qodir Albusthomi
ANJURAN SAHABAT NABI UNTUK MEMPELAJARI ILMU SEJARAH, BERSYAIR, DLL
Sayyidina Umar bin Al-Khattab رضي الله عنه dalam pemerintahannya telah menganjurkan kepada kaum muslimin agar dapat mempelajari ilmu sejarah/riwayat puisi/syair, atau ilmu seni berpuisi, karena puisi/sya’ir religi itu menyimpan nilai-nilai akhlak dan budi pekerti, beliau berkata :
“وَمُرْهُمْ بِرِوَايَة الشِّعْر، فَإِنَّهُ يَدُلُّ عَلَى مَعَالِمَ الأَخْلاَق “
Artinya: Sayyidina Umar ra telah memerintahkan orang kanannya dan berkata : “ Anjurkan kepada kaum muslimin agar dapat melantunkan sya’ir/puisi, sesungguhnya terdapat di dalam puisi (religi) nilai-nilai akhlak dan budi pekerti” (Al-mufasshal fi tarikh Al-Arab, DR Jawwad Ali, Dar Assaqi. Bairut:2001)
Rasulullah SAW sangat suka dengan para sahabatnya yang ahli dalam melantunkan puisi religi, seperti Hassan bin Tsabit, Abdullah bin Rawahah رضي الله عنهم dll.
Nah, kitab Barzanji penuh dengan puisi religi.
Source
Berikut ini Syair dalam Maulid Barzanji yang di lantunkan oleh Ikwan Saudi

https://generasisalaf.wordpress.com/2013/08/14/menjawab-fitnah-wahabi-salafy-tentang-kitab-maulid-nabi-barzanjidiba/#more-4011

No comments:

Post a Comment