Pada acara “konser” Muktamar Khilafah 2013 di Senayan pada hari Ahad, 2 Juni 2013, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dinilai telah melakukan aksi pemalsuan dengan memasang spanduk salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama (NU), Pagar Nusa. Spanduk yang menempel di tribun stadion Gelora Bung Karno tersebut memampang logo resmi organisasi pencak silat NU dan bertuliskan jargon dalam bahasa Sunda ”Cadu Mundur Pantang Mulang” yang artinya “Tidak akan mundur tidak akan pulang”. Di bawahnya tertulis jelas ”Pagar Nusa Wilayah Tanjungsari-Sumedang”, diikuti teks ”Siap Mengawal Tegaknya Syariah dan Khilafah”.
Aksi tipu menipu yang dilakukan HTI sebenarnya sudah lama terjadi. Pada tahun 2007 lalu, HTI juga mencatut logo resmi NU dengan memasang spanduk palsu dalam acara Konferensi Khilafah HTI 2007 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Dengan jelas dalam spanduk palsu tersebut terpampang logo NU dan bertuliskan “Warga Nahdliyin Rindu Khilafah”. Tapi, aksi kebohongan HTI tahun 2007 ini tidak akan dibahas di sini, hanya saja kebohongan-kebohongan dan aksi pemalsuan/ penipuan yang dilakukan HTI akan menjadi sejarah kelam bagi HTI sendiri. Lihatlah gambar spanduk palsu yang dipasang oleh syabab-syabab HTI di bawah ini.
Mari kita ikuti saja jejak rekam kebohongan HTI baru-baru ini terkait pemalsuan dan penipuan spanduk Pagar Nusa NU saat Muktamar Khilafah 2013 di Jakarta kemarin. Berikut adalah kronolog singkatnya:
Pertama, HTI membentangkan spanduk PAGAR NUSA di acara Muktamar Khilafah-HTI 2013 di Gelorang Bung Karno – Jakarta. HTI sebagai biang keladi masalah, melakukan tindakan ilegal dan menjadi provokator utama.
Kedua, NU kemudian mengecam tindakan tidak beradab HTI karena dinilai HTI melakukan pemalsuan. Baca “NU Kecam Spanduk Palsu Pagar Nusa di Muktamar Khilafah HTI“:http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,44989-lang,id-c,nasional-t,NU+Kecam+Spanduk+Palsu+Pagar+Nusa+di+Muktamar+Khilafah+HTI-.phpx
Ketiga, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa Aizzuddin Abdurrahman (Gus Aiz) pun angkat bicara dan menasehati HTI agar sadar diri akan keberadaannya, bahwa mereka kelompok baru, tidak memahami dengan bijak dan baik beberapa dasar pendirian bangsa. Sekaligus menegaskan bahwa tidak ada agenda Pagar Nusa yang terkait HTI. Baca “Ketua Umum Pagar Nusa: HTI Harus Sadar Diri“: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,45002-lang,id-c,nasional-t,Ketua+Umum+Pagar+Nusa++HTI+Harus+Sadar+Diri-.phpx
Setelah mendapat nasihat mulia dari Ketua Umum Pagar Nusa, ternyata HTI tetep bersikukuh tidak mau meminta maaf dan bahkan malah mengelak yang hanya menimbulkan kebohongan-kebohongan baru.
Keempat, HTI berusaha membela diri. Setelah sempat tidak berkutik dengan berita diatas, mereka seolah mendapat angin segar dengan mengelak melalui Tweet/klarifikasi tidak resmi dari seorang bernama Rizqi Awal – Syabab HTI Jatinangor (@rizqiawal1). https://www.facebook.com/photo.php?fbid=535962366462189&set=a.124056407652789.20268.100001452903487&type=1&ref=nf
Untuk melengkapinya, klarifikasi juga mereka muat di situs resmi HTI: http://hizbut-tahrir.or.id/2013/06/10/ketua-pagar-nusa-tanjungsari-berharap-tidak-ada-gejolak-nu-dan-hti/ dan situs tabloid Media Umat mereka: http://mediaumat.com/headline-news/4613-ketua-pagar-nusa-tanjungsari-berharap-tidak-ada-gejolak-nu-dan-hti-.html sekaligus tabloid Media Umat yang dicetak.
Didalam media HTI tersebut, seorang bernama Asep Wahyu yang MENGAKU sebagai Ketua Pagar Nusa Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat melakukan klarifikasi bahwa spanduk itu bukan pemalsuan melainkan aspirasi Pagar Nusa. Ia juga meminta agar tidak ada gejoak antara NU dan HTI.
Lihatlah watak HTI, setelah melakukan provokasi, HTI meminta tidak ada gejolak, dan ketahuilah bahwa HTI adalah pihak yang memulai adanya gejolak itu sendiri.
Kelima, PCNU Sumendang dan Pagar Nusa Sumedang kemudian memastikan bahwa spanduk Pagar Nusa yang dibentangkan HTI adalah ILEGAL alias PALSU. Ketua Pimpinan Cabang Pagar Nusa Sumedang Sumpena Saripudin mengatakan BELUM PERNAH mengeluarkan SK (surat keputusan) atau melantik PAC (Pimpinan Anak Cabang) di kecamatan manapun di Kabupaten Sumedang. Asep Wahyu “yang diklaim HTI sebagai ketua Pagar Nusa Tanjungsari” adalah orang yang TIDAK DIKENAL. Nama Asep Wahyu TIDAK ADA dalam daftar kepengurusan NU di posisi atau tingkatan manapun. Penulisannya pun juga SALAH yaitu ’wilayah Tanjungsari’ padahal harusnya ’PAC Pagar Nusa Tanjungsari’. Ini menunjukkan bahwa ia tidak paham mengenai Pagar Nusa. Kebohongan HTI semakin terbongkar. Baca “Pagar Nusa Tak Pernah Keluarkan SK ‘Pagar Nusa Tanjungsari’” http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,45073-lang,id-c,nasional-t,Pagar+Nusa+Tak+Pernah+Keluarkan+SK+‘Pagar+Nusa+Tanjungsari’-.phpx
Dari uraian singkat di atas, sekiranya cukup untuk mengetahui siapakah HTI sebenarnya. Kebohongan-kebohongan HTI telah terbongkar dan HTI sendiri tidak dapat mengelaknya. Siapapun orangnya yang masih memiliki hati nurani dan moral dengan sendiri akan mengecam perilaku seperti itu. Ingatlah wahai Syabab-Syabab HTI “Dakwah Bukanlah Ajang Penipuan dan Pemalsuan !”.
Dan baru-baru ini para syabab HTI mencoba melakukan provokasi ulang di depan gedung TV9 Surabaya. Lihatlah gambar di bawah ini:
Beberapa syabab HTI tidak cukup melakukan aksi pemalsuan spanduk saat acara konser Khilafah di senayan saja, sampai sekarang HTI masih berusaha terus melakukan aksi tipu menipu dan membuat kebohonga-kebohongan baru mengatasnamakan NU. Gambar di atas adalah contohnya, beberapa syabab HTI membentangkan spanduk di depan gedung TV9 Surabaya. Perlu diketahui TV9 adalah TV ahlussunnah wal jama’ah yang tidak ada hubungannya dengan HTI. Tapi, lihatlah bagaimana para syabab HTI berusaha keras mewujudkna “mimpi-mimpi” mereka. Mungkin para syabab HTI berpikir dengan membentangkan spanduk mereka di depan gedung TV9 Surabaya maka otomatis TV9 mendukung “mimpi-mimpi” mereka.
Dan Alhamdulillah, banser-banser NU yang tidak berseragam dinas langsung mengambil inisiatif dengan sigap dan tegas segera mengusir antek-antek HTI yang mencoba melakukan provokasi kembali. Sadarlah wahai syabab-syabab HTI. Apa maksud dan tujuan dengan spanduk kalian tersebut, wahai HTI?
HATI-HATILAH DENGAN HTI (HIZBUT TAHRIR INDONESIA)
sumber :http://www.binaaswaja.com/2013/07/kronologi-kebohongan-hti-dalam-kasus-pemalsuan-spanduk-pagar-nusa-nu/